Kamis, 31 Maret 2011

Perkembangan Teknologi Komunikasi

Manusia merupakan makhluk sosial, selain kebutuhan sandang, pangan, dan papan, mereka juga membutuhkan untuk saling berkomunikasi dengan sesamanya, berhubungan satu dengan yang lainnya demi tercipta suatu pengertian dan kesepahaman. Manusia mencari dan mencari sistem dan alat untuk saling berhubungan tersebut, mulai dari melukis bentuk (menggambar) didinding, huruf, kata, kalimat, tulisan, surat sampai dengan telepon.
Perkembangan peradaban manusia diiringi dengan perkembangan cara penyampaian informasi dengan menggunakan alat yang lebih baik dan lebih praktis, yang selanjutnya disebut dengan teknologi informasi.
Beberapa tokohpun berpendapat mengenai teknologi komunikasi,
Menurut Roger (1986), teknologi komunikasi dirumuskan sebagai peralatan perangkat keras,struktur organisasional dan nilai-nilai sosial dengan individu lain, mengumpulkan, mengolah, dan saling bertukar informasi.
Teknologi Informasi mencakup sistem-sistem komunikasi seperti satelit siaran langsung, kabel interaktif dua arah, penyinaran bertenaga rendah, komputer, televisi, video, disc, video tape recorder, dan sebagainya.
Singkatnya, Teknologi Informasi adalah hasil rekayasa manusia terhadap proses penyampaian informasi dari pengirim ke penerima, sehingga prosesnya lebih cepat, lebih luas penyebarannya, dan lebih lama penyimpanannya.
Lasswell menyatakan bahwa cara yang terbaik untuk menerangkan proses komunikasi adalah menjawab pertanyaan : Who Says what In Which Channel To Whom With What Effect (Siapa Mengatakan Apa Melalui Apa Kepada Siapa Dengan Efek Apa).
Jawaban bagi pertanyaan paradigmatik (paradigmatic question) Lasswell itu merupakan unsur-unsur proses komunikasi, yaitu Communicator (komunikator), Message (pesan), Media (media), Receiver (komunikan/penerima), dan Effect (efek).
Dalam formula Lasswell, terdapat satu sistem proses komunikasi yang terdiri dari berbagai sub-sub sistem, yakni S (Source)-M (Message)-C (Channel)-R (Receiver)-E (Effect). 
Dari massa ke massa, formula Lasswel mengalami perubahan yang cukup signifikan dalam prosesnya, diantaranya :
  • Pada Zaman Pra sejarah, sumber atau source atau komunikatornya dilakukan oleh orang-orang yang mempunyai peranan penting dalam masyarakat, seperti para pendeta, kemudian pesan yang disampaikan masih berupa tulisan dalam bentuk symbol-symbol yang inputnya bisa disimpan dalam gua atau bebatuan, kemudian diterima oleh masyarakat terbatas disekitar itu dan bersifat statis dengan efek yang bersifat terbatas pula. 
  • Pada zaman sejarah, sumber atau source masih dilakukan oleh orang-orang yang mempunyai peranan penting pada masa itu, namun terjadi pergerakan pada source mendekati receiver dengan membawa pesan dari huruf hierogliph (Mesir Kuno), melalui channel berupa kertas, dengan receiver masyarakat yang dinamis dan jangkauan pesan lebih luas.
  • Pada zaman Modern, sourcenya dilakukan oleh orang-orang yang berkepentingan dengan bentuk pesan yang lebih banyak dan kompleks, channelnya menggunakan mesin cetak yang temukan oleh Johann Gutenberg (berupa mesin pengganda), sehingga dapat menjangkau masyarakat yang lebih luas dan efeknya lebih tepat sasaran.